Penyebab Tetanus – Bakteri Clostridium Tetani
Penyebab Tetanus
oleh Bakteri yang dikenal dengan nama Clostridium tetani, hidup dan
berkembang pada tanah, debu, kotoran hewan, dsb. Luka yang
terkontaminasi adalah mata rantai di mana bakteri tetanus berkembang biak. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku, pecahan, atau gigitan serangga adalah kasus klasik penyebab tetanus yang banyak menginfeksi. Bakteri juga dapat tertular melalui luka bakar, luka injeksi, dll.
Tetanus
juga bisa menjadi bahaya untuk kedua ibu dan anak yang baru lahir
(melahirkan dan melalui tunggul tali pusar). Racun kuat yang dihasilkan
ketika bakteri tetanus berkembang biak adalah penyebab utama penyakit
ini. Gejala tetanus yang ditimbulkan secara umum adalah kejang.
Penyebab Tetanus : Kerusakan Pada Tubuh
Toksin tetanus mempengaruhi mata rantai interaksi antara saraf dan otot. Daerah ini disebut sambungan neuromuskuler. Penyebab tetanus
dapat mengeluarkan toksin tetanus sehingga memperkuat sinyal kimia dari
saraf ke otot, yang menyebabkan otot-otot untuk memperketat kontraksi
atau spasme. Hal ini mengakibatkan baik kejang otot lokal atau umum.
Toksin
Tetanus dapat mempengaruhi neonatus menyebabkan kejang otot. Ini
biasanya terjadi dalam dua minggu pertama setelah kelahiran dan dapat
dikaitkan dengan metode sanitasi yang buruk dalam merawat tunggul tali
pusat dari neonatus. Dari catatan, karena program vaksinasi tetanus,
hanya tiga kasus tetanus neonatal dilaporkan sejak tahun 1990, dan dalam
setiap kasus adalah ibu-ibu yang tidak lengkap di imunisasi tetanus toksoid.
Clostridium tetani adalah jenis bakteri yang bertanggung jawab untuk penyakit tetanus. Bakteri penyebab tetanus
ini ditemukan dalam dua bentuk: sebagai spora (aktif) atau sebagai sel
vegetatif (aktif) yang dapat berkembang biak. Sel bakteri aktif merilis
dua exotoxins, tetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi tetanolysin tidak
jelas, tetapi tetanospasmin bertanggung jawab untuk penyakit tetanus.
Penyakit
ini biasanya berupa cedera akut yang menghasilkan lesi di kulit.
Kebanyakan kasus hasil dari tusukan luka, laserasi (terpotong), atau
abrasi (terkikis). Gejala tetanus akan semakin berat jika tanpa
ada penatalaksanaan bagi penderita. Tetanus bisa terjadi pada orang yang
tidak diimunisasi atau pada orang yang telah gagal untuk mempertahankan
kekebalan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar